ini adalah awal kaki melangkah menuju kota yang sebagian orang menilainya begitu panas.
Kota ini bernama SEMARANG, sebuah kota yang merupakan ibukota dari Jawa Tengah. Di mana aku memulai langkah baru yang akan menghantarkanku menuju suatu kesuksesan. Awalnya aku ragu untuk memulainya tapi harus bagaimana lagi, ini adalah mimpiku, ini adalah jalanku, ini adalah harapanku, ini adalah impian ke-2 orang tuaku. Maka dari itu aku harus mampu melewati semuanya.
Untuk sementara aku tinggal di tempat sodaraku, dia adalah kakak perempuan dari ibuku so aku memanggilya Budhe. Yang tinggal di sana yaitu PakDhe, BuDhe, Mba'ku<>, dan masku, dan aku pastinya yang menjadi anggota baru dari keluarga mereka.
Aku ke sana dianter oleh kedua orang tuaku dan adikku. Kami berangkat dari rumah pukul 5 pagi dan kebetulan saat itu sedang bulan Ramadhan, jadi kami berangkat begitu pagi setelah sahur. Setelah mereka semua mengantarkanku mereka langsung pulang ke rumah. Padahal jarak rumah ke Semarang lumayan jauh yaitu di tempuh dengan waktu 4-5 jam. Bisa aku rasakan kelelahan mereka. Tapi itu semua mereka lakukan hanya untuk aku, maka dari itu aku bertekat tak akan membuat mereka kecewa dengan apa yang aku lakukan nantinya..Kota ini bernama SEMARANG, sebuah kota yang merupakan ibukota dari Jawa Tengah. Di mana aku memulai langkah baru yang akan menghantarkanku menuju suatu kesuksesan. Awalnya aku ragu untuk memulainya tapi harus bagaimana lagi, ini adalah mimpiku, ini adalah jalanku, ini adalah harapanku, ini adalah impian ke-2 orang tuaku. Maka dari itu aku harus mampu melewati semuanya.
Untuk sementara aku tinggal di tempat sodaraku, dia adalah kakak perempuan dari ibuku so aku memanggilya Budhe. Yang tinggal di sana yaitu PakDhe, BuDhe, Mba'ku<>, dan masku
Akhirnya saat buka puasa tiba. Itu adalah saat di mana aku baru merasakannya untuk pertama kalinya berbuka puasa jauh dengan orang yang aku cintai. Memang sedih tapi harus bagaimana lagi ini untuk masa depanku kelak.
Setelah berbuka puasa aku sholat terawih di masjid dekat rumah. Awalnya aku rada binggung karena pastinya masjid di sana berbeda dengan masjid di dekat rumahku, tapi lama aku bisa beradaptasi dengan mereka. Aku heran sama orang di sana, mereka tak seramah yang aku kira, tapi aku berusaha seramah mungkin dengan mereka. Dan sedikit masalah yang mengusik otakku dan sangat heran saat sholat terawih di sana banyak ibu atau anak2 yang pergi ke masjid dengan hanya menggunakn daster dan si anak2 ce menggunakan "hotpand" padahal itu masjid yang harus kita homati, saat ke masjid aku merasa hanya aku yang sopan karena aku sendiri yang menggunakan celana panjang. Dan ada satu lagi yang membautku terheran - heran yaitu ada 2-3 orang ibu yang mengobrol sendiri saat kultum sedang berlangsung aku heran dengan kejadian seperti itu karena biasannya di masjid yang rajin beribadah adalah pada ibu2 tapi lain halnya di sini banyak ibu2 yang ngobrol sendiri. Sampai2 bapak2 yang memberi kultum menggurnya.
Tiba di mana adalah hari pertama aku menjalani puasa di kota orang lain. Hari pertamaku ku lewati dengan acara tidur seharian karena tidak ada yang harus ku kerjakan di sana. Sampai akan bukapuasa aku hanya bermalas-malasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar